D A R A H
Propolis, Tulang Belakang Retak, Darah Tinggi, Osteoporosis
Sumber: ‘http://www.trubus-online.co.id/trindo3/index.php?option=com_content&view=article&id=2079:cara-bugar-warisan-leluhur&catid=83:fokus&Itemid=460′
Terpeleset di halaman rumah berdampak besar pada Ir Ambinari MSc. Tulang belakang perempuan 50 tahun itu retak sebagaimana tampak pada hasil foto rontgen. Ia menolak saran dokter yang akan menanam pin untuk memperkuat dan menyatukan tulang. ‘Teman saya yang dipasang pin kerap merasa ngilu,’ dalih Ambinari yang mengidap osteoporosis.Ambinari memilih jalan penyembuhan dengan madu. Setiap hari ia mengkonsumsi sepertiga sendok madu 3 kali sehari. Hasilnya luar biasa. Enam bulan kemudian ia memeriksakan ke dokter, tulangnya menyatu kembali. Susiana juga merasakan khasiat madu. Tekanan darah perempuan 42 tahun itu amat rendah 80/65 mmHg-kadar normal 110/90 mmHg. Ia hanya bisa berbaring seharian karena kepala pusing. Begitulah penyakit darah rendah yang 20 tahun terakhir menghinggapi Susiana.Susiana berharap kesembuhan dengan mengkonsumsi obat resep dokter. ‘Hari ini minum obat, pusingnya baru hilang 3-4 hari kemudian,’ kata perempuan kelahiran Madiun 19 Juli 1967 itu. Pada Agustus 2008, Susiana mengkonsumsi 1 sendok propolis-madu 5 kali sehari dengan interval 3 jam. Tiga hari kemudian ia memeriksakan diri ke dokter. Hasilnya sungguh menakjubkan, tekanan darah Susiana normal: 110/90 mmHg.
Komposisi lengkap
Mengapa madu membantu mengatasi osteoporosis? Pasien osteoporosis biasanya kekurangan kalsium. Menurut dr Robert Hatibie, ahli gizi di Jakarta, kalsium madu memperbaiki peristaltik di usus dan lambung sehingga penyerapan kalsium berjalan baik. Konsumsi madu juga menstabilkan tekanan darah. ‘Madu mengandung ribuan zat gizi yang sifatnya mudah diserap tubuh,’ kata dr Robert Hatibie. Makanya madu menjadi salah satu sumber energi tercepat mirip VCO.
Khasiat madu dan propolis terbukti sejak 2.000 tahun silam. Riset-riset terbaru mendukung ini. Kadar glukosa madu relatif rendah seperti hasil penelitian K. Ratnayani dari Jurusan Kimia Universitas Udayana, Denpasar. Kadar glukosa madu randu 27,13%; madu lengkeng, 28,09%. Bandingkan dengan kadar glukosa gula yang mencapai 80%. Artinya, madu relatif aman bagi penderita diabetes mellitus. Riset terbaru menunjukkan bahwa madu juga bersifat antibakteri. Penelitiannya dilakukan Thomas Henle dari Institut Kimia Pangan, Universitas Teknik Dresden, Jerman.
Sifat antibakteri madu berkat senyawa methilglioksal (MGO). ‘Makin tinggi kandungan MGO pada madu, makin tinggi pula aktivitasnya melawan bakteri,’ kata Kerry Paul, Presiden direktur Madu Manuka Selandia Baru, kepada Trubus. Uji praklinis madu manuka mengenyahkan bakteri Escherichia coli penyebab diare dan bakteri Staphylococcus aureus penyebab intoksitasi atau keracunan dan berbagai infeksi seperti jerawat, bisul, serta pneumonia.
Bisnis kepercayaan
Beragam produk madu-propolis kini beredar di pasaran. ‘Ada sekitar 200 merek madu. Paling banyak produksi yang mengandalkan alam,’ kata Bambang Sukartiko, ketua Asosiasi Perlebahan Indonesia.
Bermula dari sarang lebah asal Australia yang diterima pada 1974, lebah mulai diternak. Lebah-lebah itu diternakkan Bambang pada 20 kotak berukuran 40 cm x 45 cm x 25 cm yang menghasikan 20 kg madu. Kini, produksinya mencapai 20 ton madu setahun dari 300 kotak miliknya. ‘Jumlah itu masih kurang dibandingkan permintaan Madu Apiari yang mencapai 100 ton madu per tahun,’ kata Bambang.
Seiring kebutuhan meningkat, pemalsuan madu pun tinggi. Menurut Bambang hampir 80% dari produk madu yang beredar saat ini bukan madu asli alias diencerkan.
‘Madu yang kami produksi sesuai standar nasional,’ kata Budi Santoso, produsen Ratu Madu di Bekasi, Jawa Barat. Madu asli biasanya memiliki kadar air sangat rendah. Hal itu mudah dideteksi dengan menumpahkannya secara lurus ke dalam air. Jika madu mudah menyebar artinya kadar air tinggi atau sudah diencerkan.
Cahya Yudi Widianto, produsen madu di Madiun, Jawa Timur, mengembangkan produk madu-propolis yang terbukti efektif menggempur penyakit seperti anemia, demam berdarah, dan kanker di laboratorium Universitas Gajah Mada. ‘Bisnis madu adalah bisnis kepercayaan. Dengan pengujian di laboratorium, masyarakat jadi lebih percaya madu bukan cuma menyehatkan tapi juga menyembuhkan penyakit,’ kata Cahya.
Berpadu
Cahya tidak hanya mengandalkan madu, tetapi juga menyertakan beberapa produk sampingan lebah seperti royal jeli, propolis, dan serbuk sari lebah untuk pengobatan. Royal jeli atau susu lebah berwarna putih kental dihasilkan kelenjar hipofaringeal lebah perawat.
Kandungan utama royal jeli berupa protein 45%, lemak 13%, gula 20%, aneka garam mineral, dan aneka vitamin (B-kompleks dan E). Selain itu royal jeli juga mengandung hormon gonadotropin, penstimulir organ reproduksi ratu dan pemasakan telur. ‘Royal jeli berkhasiat awet muda dan mempermudah mendapatkan keturunan,’ kata Bambang.
Sedangkan polen lebah terbentuk dari serbuk sari bunga terpilih yang dikumpulkan lebah pekerja sebagai makanan. ‘Konsumsi serbuk sari bunga meningkatkan energi dalam tubuh,’ kata Iin Dharmadi dari PT Harmoni Dinamik Indonesia, distributor madu impor. Sedangkan propolis berasal dari getah kulit tanaman yang dikumpulkan lebah perawat dan kemudian dicampur dengan lilin dan air liur lebah.
Propolis melapisi pintu masuk sarang lebah yang berfungsi mensterilkan setiap lebah yang masuk. Propolis kaya antioksidan. Jumlah antioksidan propolis mencapai 9.674 atau 403 kali lebih banyak dibandingkan jeruk dan total fenol 135,68 atau 320 kali dibandingkan apel merah.
Menurut Bambang komposisi ketiga produk perlebahan itu berbeda-beda sehingga fungsinya berlainan. Namun, bukan tak mungkin ketiganya disatukan. Perpaduan royal jeli, madu, dan propolis menjadi penyembuh bagi kanker payudara. Jika madu dikonsumsi rutin sebagai bahan pangan, bukan tak mungkin menjadi obat. Persis seperti kata Aristoteles: jadikan makanan sebagai obatmu. (Vina Fitriani/Peliput: Rosy Nur Apriyanti).
Kekentalan Darah Dalam Tubuh, Mengapa Terjadi
Sumber: Millis Tetangga
Ada satu pertanyaan yang masuk ke mailbox saya, yaitu “Mengapa harus minum air putih banyak-banyak.. .?”Well, sebenarnya jawabannya cukup “mengerikan” tetapi karena sebuah pertanyaan jujur harus dijawab dengan jujur, maka topik tersebut bisa dijelaskan sbb:Kira-kira 80% tubuh manusia terdiri dari air. Malah ada beberapa bagian tubuh kita yang memiliki kadar air di atas 80%. Dua organ paling penting dengan kadar air di atas 80% adalah Otak dan Darah. Otak memiliki komponen air sebanyak 90%, Sementara darah memiliki Komponen air 95%.
Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 liter sehari atau 8 gelas sehari. Jumlah di atas harus ditambah bila anda seorang perokok. Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh kita lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi.
Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter sehari…?
Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya…? Dengan jalan “menyedot” air dari komponen tubuh sendiri. Dari otak…? Belum sampai segitunya (wihh…bayangkan otak kering gimana jadinya…), melainkan dari sumber terdekat : Darah. !!
Darah yang disedot airnya akan menjadi kental. Akibat pengentalan darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang yang encer. Saat melewati ginjal (tempat menyaring racun dari darah) Ginjal akan bekerja extra keras menyaring darah. Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah yang kental bisa menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal. Akibatnya, air seni anda berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, anda mungkin suatu saat harus menghabiskan 400.000 rupiah seminggu untuk cuci darah
Eh, tadi saya sudah bicara tentang otak ‘ kan …? Nah saat darah kental mengalir lewat otak, perjalanannya agak terhambat. Otak tidak lagi “encer”, dan karena sel-sel otak adalah yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen, Lambatnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya..(ya wajarlah namanya juga kurang makan…)
Bila ini ditambah dengan penyakit jantung (yang juga kerjanya tambah berat Bila darah mengental… ), maka serangan stroke bisa lebih lekas datang.
Sekarang tinggal anda pilih: melakukan “investasi” dengan minum sedikitnya 8 gelas sehari- atau- “membayar bunga” lewat sakit ginjal atau stroke. Anda yang pilih…!
Forwardlah E-mail ini kepada keluarga, sahabat dan orang-orang yang Anda cintai !
Leukemia pada Anak

Leukemia pada Anak: Selalu Ada HarapanPenanganannya memang tidak selalu sama pada setiap penderita, tapi semuanya untuk satu tujuan, yaitu sembuh
Ketika si kecil didiagnosis leukemia (kanker darah), jangan dulu kecil hati! Sekalipun kanker dianggap sebagai penyakit yang cukup serius, jangan lupa bahwa kanker yang dialami si kecil dapat disembuhkan, apalagi jika ditemukan pada tahap yang masih dini. Apa saja yang dilakukan dokter untuk mengenali dan mengatasinya?Apa yang terjadi?
Dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, leukemia merupakan jenis kanker yang paling banyak dijumpai pada anak-anak. Sebagaimana sifat kanker pada umumnya, yaitu sel-sel bertumbuh secara liar di luar kontrol, demikian pula yang terjadi pada leukemia dimana yang yang tidak terkontrol adalah proliferasi dari sel darah putih (leukosit) yang belum matang.
Gambaran sumsum tulang biasanya akan menunjukkan jumlah sel-sel darah putih yang jahat (sel blast) yang meningkat, sementara jumlah sel-sel lainnya berkurang atau sedikit akibat proses pembuatannya yang tertekan oleh sel blast tersebut. Jika keadaan pabriknya saja sudah demikian, sudah dapat diduga bagaimana keadaannya di luar pabrik, yang dapat terlihat dari hasil pemeriksaan darah tepi. Kadar hemoglobin, leukosit, dan trombosit umumnya rendah dibanding nilai normalnya. Akibatnya, anak yang menderita leukemia biasanya akan menunjukkan gejala yang merupakan cerminan dari rendahnya 3 komponen darah tersebut. Penyebab leukemia pada anak sampai saat ini belum diketahui dengan pasti, namun faktor genetik diduga mempunya andil terhadap terjadinya kanker darah ini.Mengenali gejalanya
Terdapat beberapa gejala berikut ini yang perlu dicermati oleh orangtua agar anak-anak yang mengalami gejala-gejala tersebut dapat segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Beberapa gejala itu, antara lain:
- Lemah, pucat, mudah lelah, serta denyut jantung yang meningkat. Keadaan ini terjadi karena jumlah sel darah merah yang berkurang akibat terdesak oleh sel-sel darah putih yang jahat.
- Sering demam dan mengalami infeksi. Keadaan ini disebabkan oleh karena berkurangnya jumlah sel darah putih yang baik yang bertugas sebagai “tentara” untuk melawan organisme-organisme penyebab penyakit.
- Tampak biru-biru di beberapa bagian tubuh, bintik-bintik merah, mimisan, serta gusi berdarah. Keadaan ini terjadi karena berkurangnya jumlah trombosit.
- Merasakan nyeri-nyeri pada tulang. Keadaan ini terjadi akibat sudah menyebarnya sel-sel blast ke dalam tulang.
- Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar limfe. Keadaan ini juga terjadi akibat sudah menyebarnya sel-sel blast ke dalam organ-organ tersebut di atas.
Gejala-gejala yang timbul antara satu anak penderita leukemia dengan yang lainnya tidak selalu sama dan tidak selalu gejala-gejala tersebut timbul semuanya secara bersamaan. Oleh karena itu, jika kulit anak Anda tampak biru-biru di sana-sini yang bukan terjadi akibat terbentur sesuatu, atau ia mengeluh sakit yang tidak jelas dan jalannya terpincang-pincang, sering mimisan dan gusinya juga sering berdarah, segera periksakan anak Anda ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap tubuh si kecil dan menganjurkan beberapa pemeriksaan yang diharapkan dapat mendukung hasil pemeriksaan sebelumnya.Aneka pemeriksaan
Seperti telah diterangkan sebelumnya di atas, bahwa setelah dokter melakukan pemeriksaan terhadap tubuh si kecil dan dijumpai gejala-gejala yang mengarahkan diagnosis kearah leukemia, maka pemeriksaan selanjutnya yang dianjurkan adalah pemeriksaan darah tepi. Lokasi pengambilan darah biasanya di tangan. Dugaan ke arah leukemia akan semakin kuat bila hasil pemeriksaannya menunjukkan kadar hemoglobin, leukosit, dan trombosit yang umumnya rendah.
Guna memastikannya, selanjutnya dokter akan menganjurkan agar si kecil dilakukan pemeriksaan aspirasi sumsum tulang atau BMP (Bone Marrow Puncture) untuk melihat langsung ke dalam pabrik. Pemeriksaan ini, pada anak di atas 2 tahun, dilakukan pada daerah di sekitar tonjolan tulang yang letaknya beberapa sentimeter dari tulang ekor. Agar anak tidak merasa sakit selama prosedur berlangsung, dokter akan mengawalinya dengan memberikan suntikan bius lokal. Melalui pemeriksaan inilah si kecil dapat ditentukan apakah ia benar menderita leukemia atau tidak. Jika sudah dipastikan bahwa memang si kecil menderita leukemia, tahap berikutnya tentunya adalah pengobatan.Mengatasi leukemia
Dalam penanganan kanker, ada 3 modalitas yang digunakan, yaitu kemoterapi, radiasi, dan operasi. Pada leukemia, modalitas yang digunakan adalah kemoterapi yang memakan waktu lebih kurang 2 tahun. Diawali dengan fase induksi, suatu fase yang sangat intensif, guna menggempur atau menghancurkan sel-sel blast yang ada. Sukses atau tidaknya penggempuran dapat diketahui melalui pemeriksaan aspirasi sumsum tulang yang kedua, yang dilakukan pada akhir fase induksi. Penggempuran dinyatakan sukses bila jumlah sel blast dinyatakan berkurang sampai batas normal yang ditentukan. Keadaan ini disebut juga sebagai remisi. Setelah remisi tercapai, baru masuk ke fase berikutnya, yaitu fase profilaksis susunan saraf pusat. Fase ini bertujuan untuk mengejar sel-sel blast yang mungkin lari ke otak. Pengejaran dapat dilakukan melalui pemberian obat kemoterapi atau radiasi. Setelah semua prosedur pada fase ini selesai, baru masuk ke fase berikutnya, yaitu fase pemeliharaan. Berbeda dengan 2 fase sebelumnya, fase ini si kecil tidak diharuskan untuk menginap di rumah sakit lagi. Untuk obat-obat yang diberikan secara infus atau melalui ruang yang terletak di antara 2 ruas tulang belakang bagian bawah (intratekal), si kecil cukup masuk ke ruang rawat sehari atau singkat. Lagi pula, selain obat-obat tersebut di atas, obat-obat lainnya adalah obat yang pemberiannya cukup diminum saja. Fase ini berlangsung hingga masa 2 tahun itu tercapai.
Obat-obat kemoterapi, kalau boleh dibilang, adalah obat yang ”bodoh”. Maksudnya ”bodoh” adalah obat-obat ini tidak bisa hanya menyerang sel-sel kanker saja, semua sel yang baik dan aktif juga diserangnya. Hal ini bisa terlihat dari hasil pemeriksaan darah tepi yang dilakukan setelah pelaksanaan kemoterapi. Sebagai contoh, misalnya kadar leukosit yang tadinya normal, setelah kemoterapi bisa berubah menjadi rendah bahkan sampai ”tentara-tentara” tubuh ini mencapai jumlah yang tidak memungkinkan untuk melakukan penyerangan bila musuh datang. Keadaan ini dapat menyebabkan proses kemoterapi ditunda sampai jumlah leukosit mencapai kadar yang aman untuk kemoterapi dapat dilanjutkan kembali. Bila kemoterapi tetap dilakukan, ada kemungkinan besar si kecil akan mengalami infeksi yang berat mengingat tingkat infeksi di negara kita yang masih tinggi. Untuk mengantisipasinya, dokter biasanya akan melakukan pemantauan melalui pemeriksaan darah tepi. Oleh karena itu, orangtua diharap tidak bingung dan bertanya-tanya kenapa anaknya diambil darahnya bolak-balik. Rambut yang rontok setelah pemberian obat kemoterapi tertentu juga merupakan hasil dari ”kebodohan” obat kemoterapi tersebut. Orangtua tidak perlu takut anaknya menjadi botak setelah dikemoterapi karena botaknya ini bersifat reversibel, maksudnya jika obat kemoterapi bersangkutan dihentikan rambut akan tumbuh kembali.
Obat-obat kemoterapi juga mempunyai efek samping terhadap organ-organ, seperti hati dan ginjal. Jika suatu saat terjadi gangguan pada fungsi organ-organ tersebut, dokter akan mengurangi dosis atau bahkan menunda pemberian kemoterapi.
Melihat proses pemberian kemoterapi di atas, orangtua diharapkan dapat mempersiapkan si kecil maupun dirinya sendiri untuk dapat terbiasa dengan proses dan cara pelaksanaannya. Selain itu, agar proses kemoterapi dapat berjalan dengan lancar, diperlukan juga upaya dari keluarga agar kondisi si kecil bisa selalu dalam keadaan fit. Biasakan untuk memperhatikan kebersihan, apakah itu kebersihan tubuh si kecil, makanannya, lingkungan di sekitarnya, dan lain-lain. Minta bantuan kepada keluarga yang hendak menjenguk agar tidak datang secara beramai-ramai dalam waktu yang bersamaan, kemudian masuk ke dalam ruangan dimana si kecil di rawat. Ketidaktaatan keluarga terhadap aturan-aturan tersebut di atas akan berdampak penundaan pemberian kemoterapi. Pemberian kemoterapi yang seharusnya sesuai jadwal dilakukan hari ini misalnya, dapat ditunda sampai entah kapan sampai kondisi si kecil cukup fit untuk dapat dilakukan kemoterapi kembali. Jika hendak mengkonsumsi makanan atau obat-obatan di luar obat-obat kemoterapi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter perihal si kecil yang menderita leukemia. Hubungan kerja sama yang baik antara orangtua dan dokter diharapkan dapat membuahkan hasil yang diharapkan, yaitu si kecil dapat terbebas dari leukemia.
Sudah dipublikasi di Majalah GADIS, 2005
Anemia Meningkatkan Risiko Kematian pada Orang Tua
Sumber: spiritinfusion.blogspot.com
Oleh : dr. Tri Rejeki HerdianaPenelitian yang diterbitkan oleh Canadian Medical Association Journal (CMAJ) Juli 2009 menyebutkan bahwa anemia yang terjadi pada orang tua yang berusia 85 tahun atau lebih dapat meningkatkan risiko kematian.Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Leiden 85-plus yang melibatkan 562 orang tua berusia 85 tahun di Netherlands dan penelitian ini mengikuti subjek sampai mereka berusia 90 tahun. Dua puluh tujuh persen responden memiliki anemia di awal penelitian. Pada periode follow-up, insiden anemia meningkat sampai dengan 24% pada responden yang tidak memiliki anemia di awal penelitian.
Anemia pada orang tua dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian yang berhubungan dengan penurunan mobilitas, gangguan kognitif, depresi, jatuh dan patah tulang, perawatan rumah sakit, dan penurunan kualitas hidup. Hal tersebut sangat mempengaruhi kesehatan serta biayanya di usia tua.
Di dalam penelitian, risiko kematian sama besar diantara gender pria dan wanita dan juga pada mereka dengan fasilitas kesehatan di sekitar tempat tinggalnya. ‘Kami menemukan insiden anemia pada partisipan yang berusia lebih dari 85 tahun lebih besar dibandingkan mereka yang berusia 85 tahun.’ kata Ms. Wendy den Elzen dari the Leiden University Medical Center.
Dr. Mark Clarfield dari Universitas Ben-Gurion dan Dr. Ora Paltiel dari Universitas Hadassah-Hebrew Israel mengatakan, ’Untuk anemia dengan sebab yang belum pasti, kami belum dapat menguraikan apakah penyebab dasarnya atau anemia yang dialami yang menyebabkan kematian.’
Waspadai Darah Kental pada Usia Muda
Sumber : Kompas.comBagi Anda yang sering mengalami migrain, jangan pernah menganggap sepele keluhan tersebut. Bisa jadi sakit kepala sebelah yang Anda rasakan itu merupakan gejala awal dari sindrom darah kental.Sindrom darah kental adalah serangkaian gejala yang muncul akibat kekentalan darah berlebihan. Akibat darah terlalu kental, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi tidak lancar. Pasokan oksigen ke sel-sel tubuh pun terhambat. Migrain adalah salah satu gejala karena pasokan oksigen ke otak tersendat.
”Di dunia kedokteran, darah kental sebenarnya bukan hal baru, tetapi tidak banyak orang tahu atau waspada dengan darah kental. Padahal, sudah banyak korban stroke atau serangan jantung akibat darah kental,” kata dr Aru W Sudoyo, spesialis hematologi-onkologi (konsultan) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Darah menjadi kental karena kekurangan cairan darah atau trombosit (zat yang berperan dalam pembekuan darah) sehingga mudah lekat satu sama lain. Bila seseorang memiliki kolesterol tinggi atau punya kebiasaan merokok, darah yang sudah kental semakin susah mengalir.
Kolesterol yang menempel di dinding pembuluh darah membuat penampang pembuluh darah menyempit. Adapun asap rokok akan merusak lapisan dinding pembuluh darah bagian dalam (endotel).
Endotel ini turut mengaktifkan sistem pembekuan darah. Apabila endotel rusak, trombosit akan mudah melekat satu sama lain. Hambatan-hambatan dalam pembuluh darah ini dikenal sebagai trombosis.
Trombosis bisa terjadi di seluruh pembuluh darah. Karena itu, dampaknya tergantung dari bagian pembuluh darah yang terhambat. Jika trombosis terjadi di pembuluh otak, akan terjadi stroke. Sementara itu, pada pembuluh jantung akan menyebabkan serangan jantung.
Perempuan muda
Sekarang semakin banyak orang muda, yakni mereka yang berusia 18-45 tahun, menderita kekentalan darah. Hal itu diketahui setelah pasien melakukan serangkaian pemeriksaan darah. ”Gaya hidup tidak sehat dan stres tinggi memicu pengentalan darah,” kata dr Aru.
Sheryl (35) adalah salah satu orang yang mengalami darah kental. Sebelum terkena stroke ringan satu tahun lalu, Sheryl mengaku sering mengalami migrain. Bila migrainnya kumat, terkadang ia merasa pandangannya berputar sehingga mual. ”Untuk menghilangkan migrain, saya sering sekali minum obat sakit kepala,” katanya.
Ketika bangun tidur, Sheryl merasakan sekujur badannya pegal-pegal. Belakangan telinganya juga mulai sering berdenging. ”Saya termasuk terlambat karena baru periksa ke dokter setelah terkena stroke,” ujar Sheryl yang sejak satu tahun lalu rajin minum obat pengencer darah.
Pada sejumlah kecil penderita darah kental, penyebabnya adalah genetis (diturunkan). Karena itu, mereka ini berisiko mengalami trombosis pada usia muda. Mereka yang memiliki darah kental secara genetik harus minum obat antikoagulan (antipenggumpalan) seumur hidup. ”Syukurlah kelainan ini hanya ditemukan pada sebagian kecil populasi manusia,” tutur dr Aru.
Sayangnya, di Indonesia belum ada data jumlah pasien usia muda yang mengalami darah kental. Aru mengatakan, hampir setiap hari selalu ada pasien baru yang didiagnosis darah kental di klinik hematologi RSCM dan Medistra, tempat ia berpraktik.
Pasien biasanya datang dengan keluhan pusing, migrain, pandangan berputar (vertigo), telinga berdenging (terkadang tuli mendadak), serta penglihatan terganggu. Menurut Aru, itu semua merupakan gejala gangguan pembuluh darah yang salah satu penyebabnya adalah darah kental.
Kasus darah kental ini tidak hanya terjadi pada laki-laki, tetapi juga perempuan. Masuknya perempuan ke dunia kerja diduga berhubungan dengan semakin banyak perempuan yang terkena sindrom darah kental.
”Perempuan bekerja bebannya semakin banyak sehingga mereka rentan stres,” kata Aru. Di Indonesia diperkirakan jumlah penduduk usia produktif antara 18 dan 45 sebanyak 97,60 juta orang. Dari jumlah itu
Yang perlu di ketahui tentang Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang umum terjadi dalam masyarakat kita. Keadaan itu terjadi jika tekanan darah pada arteri utama didalam tubuh terlalu tinggi. Hipertensi kini semakin sering dijumpai pada orang lanjut usia.
Tekanan darah tubuh yang normal adalah 120/80 (tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg). Namun, nilai tekanan darah tersebut tidak memiliki nilai yang baku. Hal itu berbeda-beda tergantung pada aktifitas fisik dan emosi seseorang.
Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur. Diketahui sembilan dari sepuluh orang yang menderita hipertensi tidak dapat diidentifikasi penyebab penyakitnya. Hipertensi sebenarnya dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Jika salah satu orang tua terkena hipertensi, maka kecenderungan anak untuk menderita hipertensi adalah lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki orang tua menderita hipertensi.
Keluhan yang mungkin timbul akibat hipertensi antara lain yaitu nyeri di daerah kepala bagian belakang, mimisan, penglihatan yang kabur, kelemahan pada otot, mual, muntah, dan sebagainya.
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Hipretensi primer, yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.
- Hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit, obat-obatan, maupun kehamilan.
Sedangkan klasifikasi hipertensi menurut WHO berdasarkan tekanan diastolik, yaitu:
- Hipertensi derajat I, yaitu jika tekanan diastoliknya 95-109 mmHg.
- Hipertensi derajat II, yaitu jika tekanan diastoliknya 110-119 mmHg.
- Hipertensi derajat III, yaitu jika tekanan diastoliknya lebih dari 120 mmHg.
Hipertensi diduga dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Seringkali hipertensi disebut sebagai silent killer disease karena dua hal, yaitu:
- Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala khusus. Gejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan, dan sakit kepala biasanya jarang berhubungan langsung dengan hipertensi. Hipertensi dapat diketahui dengan mengukur tekanan darah secara teratur.
- Penderita hipertensi, apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai risiko besar untuk meninggal karena komplikasi kardiovaskular seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan gagal ginjal.
Pengobatan terhadap penderita hipertensi dapat dilakukan sebagai berikut:
- Pengobatan tanpa obat, antara lain dengan diet rendah garam, kolesterol, dan lemak jenuh; peredaan stres emosional; berhenti merokok dan alkohol; serta latihan fisik secara teratur.
- Pengobatan dengan menggunakan obat antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini. Untuk pemilihan obat antihipertensi yang tepat, sebaiknya langsung menghubungi dokter.
Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur serta menghindari berbagai faktor penyebab terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit tersebut sebenarnya dapat ditekan.
dr.Dasti A. Youmal
Karyawan Kantor Lebih Berisiko Kena Gumpalan Darah
4- 2007Penelitian yang dilakukan Profesor Richard Beasley dari Lembaga Penelitian Medis di Wellington menemukan bahwa sepertiga pasien rumah sakit yang mengalami deep vein thrombosis (DVT) adalah karyawan kantor yang menghabiskan waktu di depan komputer.Sejumlah 34 persen dari 62 sampel yang mengalami gumpalan darah merupakan orang yang dalam jangka waktu lama bekerja dengan duduk di kursi, sedangkan 21 persen penderita lainnya belum lama berselang melakukan perjalanan jarak jauh lewat pesawat, tulis harian Herald terbitan Selandia Baru.
DVT adalah pembentukan gumpalan darah di nadi dalam, paling sering di kaki.
Gumpalan itu bisa pindah ke jantung, paru-paru atau otak yang menyebabkan rasa sakit dada, sesak nafas atau bahkan kematian akibat serangan jantung atau stroke.
Kondisi itu biasa disebut sindrom kelas ekonomi karena penumpang pesawat terbang yang melakukan perjalanan jarak jauh namun tidak leluasa melemaskan anggota badannya merupakan mereka yang paling berisiko.
Studi itu menemukan gumpalan itu terjadi pada 10 persen penumpang yang punya resiko tinggi.
Beasley mengatakan beberapa karyawan kantor yang mengalami gumpalan, duduk selama 14 jam sehari. Beberapa dari mereka bahkan setiap tiga sampai empat jam tidak beranjak dari kursi, katanya.Masalah tersebut paling banyak terjadi di industri teknologi informasi serta pusat layanan lewat telefon, katanya.
Waspada Tekanan Darah Rendah
Lemah, mudah lelah, dan gampang pingsan bisa menjadi pertanda kemungkinan Anda menderita tekanan darah rendah (hipotensi). Walaupun demikian, pada umumnya tekanan darah rendah tidak menimbulkan gejala. Cukup banyak penderita yang tidak merasakan keluhan apapun.
Kalaupun dirasakan, gejala-gejalanya sebagian mirip dengan gejala kurang darah (anemia). Tak heran jika banyak yang mengira tekanan darah rendah sama dengan kurang darah. Padahal keduanya berbeda. Tekanan darah diketahui dengan cara mengukur kekuatan denyut nadi, sedangkan kurang daraah diketahui dengan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) darah di laboratorium.
Seseorang dinyatakan tekanan darahnya rendah jika angka tekanan darah diastoliknya kurang dari 80 mmHg. Tekanan darah rendah, menurut dr Agus Taolin, Sp.P.D dari Rumah Sakit Bogor dapat terjadi pada orang yang kurang makan, berbaring terlalu lama, mengalami gangguan saraf otonom (seperti penderita diabetes), atau gangguan hormon.
Pada prinsipnya tekanan darah rendah tidak memerlukan pengobatan. Bila Anda merasakan gejala, segeralah berbaring. Berlawanan dengan pengidap hipertensi, penderita tekanan darah rendaaah justru dianjurkan menambah konsumsi garam dapur, termasuk makanan asin bergaram. Disarankan total asupan garam sehari diperkirakan setara dengan 10-20 gram (1-2 sendok makan rata).
Mungkin jutru suatu kemujuraan bahwa Anda memiliki tekanan darah rendah. Dalam satu kesimpulan hasil penelitian dikatakan bahwa pemilik tekanan darah rendah memiliki harapan hidup lebih tinggi daripada orang-orang yang tekanan darahnya normal. Berbeda dari tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah dapat dikatakan tidak perlu pengobatan. Dokter hanya akan memberikan obat-obatan peningkat tekanan darah jika gejala-gejala tekanan darah rendah sudah sangat mengganggu kegiatan Anda sehari-hari.
Walaupun relatif tidak berbahaya, Robert di Binaco, M.D., dari Washington Adventist Hospital di Massachussets, AS, mengingatkan seyogjanya penderita tekanan darah rendah waspada. Dengan bertambahnya usia, tekanan darah rendah cenderung menjadi temporer, yang disebut hipotensi ortostatik. Misalnya, ketika turun dari tempat tidur sekonyong-konyong mau pingsan, tiba-tiba merasa lemah, ruangan seakan berputar, atau pandangan menjadi gelap. Jika Anda mengalami hal ini, apalagi kalau sering, segeralah memeriksakan diri ke dokter.
Sumber: Majalah Nirmala
SEMUA PENYAKIT DAPAT DIBANTU DISEMBUHKAN DENGAN PROPOLIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar